DUMPLENGAN, PITU – NGAWI.
Satu lagi inovasi desa yang patut diacungi jempol lahir dari Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi. Desa Dumplengan resmi meluncurkan program GESIT CETING (Gerakan Sayang Ibu Hamil dan Balita Cegah Stunting)—sebuah langkah konkret yang mengedepankan kasih sayang, gotong royong, dan edukasi dalam upaya melindungi generasi masa depan dari ancaman stunting.
GESIT CETING bukan sekadar program kesehatan biasa. Ini adalah gerakan sosial desa yang menyentuh langsung kehidupan ibu hamil, balita, dan keluarga mereka. Mengusung semangat ,sayang ibu, sayang anak, cegah stunting dari rumah, inovasi ini menjadikan warga sebagai aktor utama perubahan, bukan sekadar penerima bantuan.
Kami ingin semua warga punya kepedulian yang sama terhadap tumbuh kembang anak-anak di desa. Bukan hanya tugas bidan atau kader, tapi seluruh elemen masyarakat, tegas Kepala Desa Dumplengan saat ditemui Ngawi Trends, Rabu (16/7).
Sayang Ibu dan Anak Itu Bukan Teori. Itu Tindakan Harian.
GESIT CETING membuktikan bahwa kunci utama pencegahan stunting tidak melulu pada intervensi medis, tapi pada pendampingan menyeluruh yang dilandasi kasih sayang dan edukasi berkelanjutan.
Kalau semua orang di desa merasa punya tanggung jawab atas lahirnya anak-anak sehat, maka stunting bisa kita tekan. Tidak perlu tunggu bantuan besar, cukup dari rumah sendiri, ungkap kader Posyandu Dumplengan.